Selasa, 05 April 2011

Aku Ingin Pulang

oleh Baba Muharram pada 25 Februari 2011 jam 16:17

Aku ingin punya rumah

dengan Ibu yang menyiapkan sebuah peluk untukku

seseorang yang menanti kedatanganku

dengan tulus tanpa tudung hitam-putih.

Seperti apakah rumah itu?

Dengan dinding anyaman rambut

serta atap teduh matamukah?!

Sungguh jauh perjalanan menuju rumah

ketika mendekat ia menjauh

Aku ingin pulang.

Bisakah?

Tak ada peta atau penunjukka arah.

Tak ada mata yang dapat ku tanyakan kemana

Tak ada angin yang mengabarkan kutup utara atau baratdaya

Perjalan ini makin sepi saja.

Kawan dan berita hanya berlalu,

Sementara gadis-gadis lalu tersenyum gagu.

Ibu,

Wanita yang menanti kepulanganku itu

Akankah setulus rahimmu

Menampungku ribuan bulan

Tanpa bertanya apa dan bagaimana selain percaya.

dalam perjalannya akan ku ceritakan semua hidup ini.

Ibu, ada gadis manis di ujung sana.

Kan ku gandeng pulang jumpa denganmu

Semoga tak lepas ia dimakan sepiku.

Aku ingin pulang.

Muharram, 24 feb 11, entah dimana.

Manisku,

oleh Baba Muharram pada 05 Maret 2011 jam 22:38

Seperti malam yang gerimis

aku membasahi dirimu dalam rintik rindu.

Apakah kau juga tahu,

ketika hati berbuih gelung syahdu

Ada namamu yang bergelayut

menampar diriku.

Manisku,

Muharram, Sekarang.