Sabtu, 26 Juni 2010

mimpi manis



setelah kau kecup bibir ku.
aq merasakan nyawa ku terbawa sebagian oleh nafasmu.
mimpi untuk bersama bukan hanya 1-2 tahun.
mimpi ini ingin membawamu lebih jauh,sayang.

masih ku rasakan manis matamu.
memelukku dengan lembut dan kasih.
aku yakin it cinta.
namun aku tau, keyakinan tak selalu sejalan.

mimpi siang malam hanya berdua.
denganmu saja telah cukup penuhi hatiku.
sayang, aku melihatmu.
apakah kau juga?

muharram,0510.
ktk q rindu.
Nurul Hidayah Riyad

0352



dan kau pun mengerti, bahwa mimpi ini.
mimpi yang ku bawa bukan hanya untukku.
tapi jua untuk kita. Tuk tiap yang memeluk kita.
tersenyumlah.
dapur kita masih cukup luas untuk kau tanami angka dan kata.
biarkan ia tumbuh. Pupuk. Bentuk.
wanitaku, kecup bibirku. Katakan selamat tidur.
ku peluk kau hingga senja.

1405


subuh menggapai darat dari langit.
kami makin lelap.
bisingnya panggilan malah meninakbobokan kami.
ada kursi merah d pojok kamarku.
sejadah dan sarung tergantung.
rapi benar.
Tak tega aku merusaknya.

subuh masih bergelayut di antara jendala.
aku pandang jemu.
pilih ku pada kasur tertuju.

kapan dapat rejeki?



Narti sendiri, Pak


Bapak, malam t'lah larut
detaknya mencapai dua
tapi kau belum sampai jua
aku rindu.
aku kangen dengan bau keringat dan asap
dari tubuhmu.

tadi pagi kau berangkat lebih awal
adik minta sepatu baru
ia merengek seak seminggu lalu
tumitnya terbuka ia jadi malu
sekolah mengoloknya karena ia tak mampu

diluar agak gerimis,
rintiknya bermusik di genting kita
apakah kau lupa penutup kepalamu?
jangan sakit, bapak
aku tak mampu sendiri
jadi buruh cuci takkan mampu untuk bernafas

bapak, tadi sore yang punya rumah
minta uang kos.
telh enam kali aku bilng besok
bu Haji ini marah. mengumpat
mengancam mengusir kita

tetangga tak ada peduli
mereka sama diumpat, diolok,
diancam ole hidup

ingatkah kau ketika dulu.
dulu sekali,
ketika kau lamar aku
hari itu kau datang dengan sarung
dan peci lusuh terbaikmu
dengan tegas kau bicara
"Pak, saya ingin melamar Narti"
malam itu aku tersipi
tak tahan merasakan lagi janjimu

kau menepatinya,
kau bawa aku ke kota
kita tidur di stasiun berdua
makan sehari sekali kita berdua
hingga rebutan raskin pun kita berdua
sampai saat ini
ditengah gerimis dan tahi ayam
aku masih merasakan bara sayang itu

tong! tong! tong! ting! tung! tang! tang!
ada ribut-ribut di luar
aku longokkan kepala menembus jendela
orang lalu lalang sambil berlari gila
ada yang bawa kasur, TV, lemari,
kursi, tikar, bantal, hingga parabola.
meeka pada teriak kebakaran!
kebakaran! kebakaran! kebakaran!
anak-anak jadi bangun.
ku suruh saja pergi ke depan gang.
mereka langsung lari tak peduli.
tak sempat cium kening atau salam.

bapak, aku masih menunggu sendirian
persis seperti yang kau minta.
Narti menggumu,pak.

muharram, 25 Juni 2010.
-refleksi cinta dan ketulusan-
Diperbarui 58 menit yang lalu · ·