Minggu, 21 Maret 2010

Cerita Baru Untuk Bunda




di bulan yang menguning
aku kabarkan rindu yang membara
bukan lagi api, maaf,
senyummu telah meresap dalam senyumku

senja masih merangkak di atas tanah merahmu
hanya bunga-bunga layu seribu basah
di magrib ini ku uraikan lagi, lagi dan lagi
kalau aku bukan lagi seperti saat kau tinggalkan
jenggot mulai merambah janggut yang biasa kau terkam
tapi pipiku kembali bulat seperti dulu

ibuku yang meminta maf dimalam ketika ku marah
ku kenalkn gadis yang telah kau timang dulu.
ia yang akan menmaniku menemuimu nanti
didialah ku percayakan hidupku untuk dijaga

meski jiwaku kini berlendir da berasap penuh
tapi aku masih lelakimu, satu-satunya.

di bulan yang memerah ini
ku ucapkan salam dan harap
"berikan beliau keselamatan, keringanan,
serta cahaya di kamar sepinya"

engkau selalu di hatiku, Ibu.

-muharram, maret 10-
Diperbarui pada hari Sabtu · ·
Gemilang Imani Putri Romadhona
Gemilang Imani Putri Romadhona
aku suka puisi mas ham yang ini...
9 jam yang lalu ·

Terjaga

malam mulai terasa remang di pucuk daun jati pintu kita.
sebuah bulan nampak setengah.
aku mendongak mencari bulan yang lain.
masih tak tampak.

bintang-bintang itu seakan sedang berkoalisi.
menghimpun kekuatan 'tuk terangkan syahdu yang ku buat 'tukmu.
tapi, malah aku yang terlena,
layaknya bapak adam dirayu bunda hawa
bukan kau yang merayu tapi bagian dari apiku.

aku terjaga
setelah sempat bermimpi berenang dalam kumpulan awan.
mereka semua mengenalku, dan ku titipkan salam
untuk sang Ibu

tahukah kau,dinda.
aku menemukan dirimu di sana.
ditumpukan buku yang ku simpan sebagai maskawin ku meminangmu.
ditumpukan itu kau bercinta dengan cerita

aku terjaga.
dan mendongak sekali lagi.
kali ini hanya kalong yang lewat sekelebat.
bulan dan bintang sama pergi.
kali ini mereka satu hati.

-muharram, maret 10-

kesepian

yang ku baca juga mulai lelah
terpaku sendiri menekuk lutut.
harus ku apakan merah ini? Sementara awan ekstasi tak jua menari.
tak ada siapa ktka mata ku tutup
hanya sepasang bolpoin dan kertas tersandar malu
aq sepi.

-muharram, feb 10-

aduh

jangan tanya apa yang mampu ku beri u/mu
krena aku tak punya janji dan mimpi,
apalagi sebuah cincin emas.
Cukuplah sebuah kepasrahan dan usaha.
aduh!
aduh!
aduh!

kasiannya dirimu.

-muharram, feb 10-

Pisah

bagaimana aku bisa menyerahkan hatiku lagi
jika kau telah meletakkannya beribu kali
di tapak kakimu, mengindranya begitu hina

jangan lagi sepimu kau lempar padaku
aku lepas sendiri. bisa!
dan balasanpun tiba jua

aku tak ingin luka
darah untukmu telah usai mengalir
kini tetesan baru menggenang
membasahi hatiku dan kukirim lagi ia
pada hati baru itu

jangan lagi mengiba minta tuba
yang telah tertanam dalam gelas jiwaku

hidupku. hidupmu
aku ingin pisah
jangan bilang lagi kasih lalu
yang lalu buat mataku mati
tak ada dan takkan ada lagi

-muharram, jan 10-
Diperbarui sekitar 2 bulan yang lalu · ·
Freek Freedey
Freek Freedey
no comment :)
26 Januari jam 10:54 ·
Rachmad Iqraman
26 Januari jam 16:53 ·
Ani Suka Ngilang
Ani Suka Ngilang
Gitu sih?lo kq?
26 Januari jam 22:11 melalui Facebook Seluler

Terpendam

aku pendam dendam di pekarangan hatiku
tak ada yang tahu. aku hanya diam
dan tersenyum

ketika tiap lubang tanah telah terisi
aku rsa sesak sungguh. makin jadi saja
tak pernah ada tetangga yang rela
bahkan takkan mampu,
menampung tiap bara sedingin pelukan kematian

aku sendiri

sesak. aku pilih asap penuh asbak
ketika asap tak lagi mampu
aku memlih pergi sendiri
diam menunggu petaka yang lebih gila kerna sepi

-muharram, jan 10-

Madu

madu,
kita telah berjanji menjadikan diri untuk satu
sebuah mimpi yang kita jaga, sampai
jiwa lain menarik satu untuk pergi

mari kita lari pagi
menjemput matahari yang bermalasan
kalau perlu kita tarik ia
berdua kita pegang tali hati
menjadikan semua jadi kita

lihatlah disna, madu
penjara kita terbuat dari terpal
kabel-kabel terjuntai sebagai jeuji
tak ada televisi atau wifi
takkan sempat mesin pencuci hampiri
bahkan bunyi gemerisik gelombang aus pun
hanya mengambang diangan

aku punya hati penuh janji
hati untukmu yang memang telah terbagi
dan janji yang kan kuusahakan terbayar
lunas dengan setiap senti bunga yang gelora

maduku,
cinta ini kita kaitkan dengan mimpi

mari taik berdua.
aku didepan sebagai mata
kau dibelakang yang siapkan bkal dan setia

-muharram, 23 jan 10-

Rujuk

kepada siapa lagi aku musti bercerita
tentang masa muda yang telah lewat
dan segala janji yang mungkinkan terucap.
kalau bukan padamu, manisku

siapa pula yang akan rapikan ikatan dasiku
jika bukan kau.
ikatanku takkan mampu bertahan
tanpa tanganmu disampingku

sayap malam mulai gerimis
manisnya air hujan pu tak terasa
sebab kau memilih sendiri
diam di sudut dapur

manisku, inikah yang kita inginkan?
tersadar dalam sakit
menggerogoti rumah yang belum nampak
untukkan hancur terbengkalai

belailah egoku
ku belai egomu
tak cukupkah apa yang tlah tercipta
diantara jalina jari kita yang menyatu

ini tanganku menggantung di udara
ego laki-laki ini menghentikannya
ditengah antara kita
gapailah

bilapun ini harus selesai
selesaikanlah dengan indah
sebab kau adalah keindahan
yang menyatukan hatiku yang terkeping
sebab kaulah kekasihku

-muharram, 22-12-09- Ditulis sekitar 3 bulan yang lalu · ·
Elmi Elek
Elmi Elek
Asoy.
03 Januari jam 20:00 ·
Adha M. Lauhil Zukhrufi
04 Januari jam 0:41 ·
Rachmad Iqraman
07 Januari jam 17:50 ·
Ani Suka Ngilang
Ani Suka Ngilang
Makyus!
Tarik mz . . . .
10 Januari jam 9:34 ·

Dua Jalan Bercabang


Dua jalan bercabang di hutan yang menguning
maaf aku tak bisa melewati dua-duanya
sebagai satu-satunya pengelana, lama aku berdiri
menatap salah satunya sejauh mungkin
sampai jalan itu berbelok di semak-semak.

lalu kupilih jalan yang lain, sama rupa dan wujudnya,
mungkin malah tampak lebih baik,
karena jalan itu berumput dan ingin dipijak;
meski lalu-lalang ditempat itu
telah sama-sama mengubah keduanya

pagi itu dua jalan sama-sama terbentang
tertutup daun-daun yang tak pernah terinjak.
oh, kusimpan yang satu untuk lain hari!
meski melihat dari pengalaman,
aku ragu apakah aku akan kembali.

dengan berat aku bercerita
pada masa yang teramat lampai:
dua jalan terbentang di hutan, dan aku...
aku memilih jalan yang jarang dilalui orang,
dan pilihanku sudah membuat perbedaan besar. Diperbarui sekitar 3 bulan yang lalu · ·
Devi Ra
Devi Ra
menyesalkah?
04 Januari jam 12:23 ·
Ani Suka Ngilang
Ani Suka Ngilang
Lanjut at puter balik?
04 Januari jam 14:25 ·
Nuph Dohi Payibga
Nuph Dohi Payibga
spbu 500 m lagi
07 Januari jam 12:02 ·
Rachmad Iqraman
Rachmad Iqraman
aku malah tersenyum melihat smua yang telah terpilih u/ku.
alhamdulillah, ada SPBUnya buka, wis kebelet,...
07 Januari jam 17:48 ·

Atlas Indonesia

sepintas lalu ku lihat sebua buku tebal
sampulnya mulai usang dan robek. tapi,
masih terlihat dengan jelas judul buku itu
: Atlas Indonesia

aku minta pada bapakku,
ku tunjuk dengan merengek
aku mau lihat bangsaku, kataku saat itu

bapak malah marah!
ia kata bahwa atlas itu tak relevan lagi
zaman baru telah menelan segala sejarah lama
tak ada lagi penghargaan terhadap yang tua
buku itu usang karena kami,generasi baru tak peduli

aku masih merengek. minta,
aku bilang mau lihat Timor Timur

buat apa kau lihat kekalahan!
itu memalukan!
pemimpin bangsa ini lebih cinta tanah air milik pribadi
dari pada tanah air milik bangsa

"bukan lautan tapi kolam susu
kail dan jala cukup menghidupimu
tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu."
koes bersodara! ah! hanya mimpi!
nelayan kita cari ikan dilaut sendiri
tapi kalah tanding dengan nelayan tetangga
bukan hanya kalah alat tapi juga kalah siasat

aku mau lihat gunung!
aku ingin lihat pantai dan danau!
aku ingin gambar-gambar budaya menari di mataku
biar yang lain melancong kluar negeri
biar mereka bersujud diatas budaya kebarat-baratan,
kejepang-jepangan, aku hanya mau lihat indonesiaku

tanah ini bukan lagi milik rakyat.
gas bumi, minyak bumi, kayu, air, bahkan udara
bukan lagi milik kita.
pejabat yang berwenang tlah menggadaikannya
menggemukkan perut dan kantong partai
mereka tak peduli pada kita!
omongnya saja DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT!!!
rakyat mana?!

sudah itu bapak mengelus kepalaku lembut
matanya pun teduh memandangku
"jadilah kau,anakku, manusia paling peka terhadap derita
dan kemiskinan. jangan jadi pencuri di negeri sendiri"

aku mengangguk takjim
berharap terlihat mengerti di usiaku yang ke sebelas
dalam hati aku berkata
"aku hanya ingin atlas indonesia yang tebal itu untuk
buat kapal terbang besar. biar ku temui tuhan di langit
kalau Ia sibuk, biar ku temui Gabriele saja
akan kukatakan padaNya, bahwa aku ingin hancurkan bangsaku"

-muharram, 12 12 09-

Diperbarui sekitar 3 bulan yang lalu · · Devi Ra
Devi Ra
moga kita semua peka..
14 Desember 2009 jam 12:10

Tak Peduli

menyebarlah amarah. aku hancurkan segala
peduli apa pada semua yang jemu diminta
nanti mimpi hampiri tinggal serpihan mati saja

ada aku sendiri berdiri tantang luka
ini sendiri tak ku panggil bantuan lama
hanya aku! lawan sampai mati ribuan matahari dunia

di ujung jalan aku berjalan bawa bara
ku cipta rasa dari tiap asap yang bawa luka

ku pilih sendiri hadapi neraka
sebab takkan ada lagi lengan digapai lengan
tinggal aku basah oleh hujan api di nerakaMu

-muharram, des 09-
Ditulis sekitar 4 bulan yang lalu · ·
Devi Ra
Devi Ra
aku ini apa bagimu?
senja tiba, tak bergeming kutunggu,
kau atau siapa, peduli sepintas saja, suarakan sesuatu untukku, tapi tak ada..
02 Desember 2009 jam 8:06 ·
Rachmad Iqraman
Rachmad Iqraman
asik,say.
02 Desember 2009 jam 20:03 ·
Devi Ra
Devi Ra
ayo..!!!
ajak aku proses..!!!
kangen niiiy..!!!
03 Desember 2009 jam 11:06 ·

satu-satunya

aku memiliki sebuah kebun cinta dipekarangan hatiku.
bunga dan perdu silih ganti hidup dan mati.
ada yang mekar hingga berbuah, namun
ada pula yang mati sebelum mengakar.

kini tamanku berbunga tak ada.
tak ada pula perdu hijau yang cantik
hanya sebuah pohon jambu disana
jambu merah yang memerahkan tiap darah dalam jiwaku.

sebuah pohon yang tak ku tahu keberadaannya dulu
namun kini memenuhi halaman hatiku dengan tumpukan daun jatuh
daun yang mengering dan kubakar, menjadikannya bara
yang menghangatkan hatiku dengan bara rindu.

aku tau, kau akan berbuah dan menjagaku dari tarik matahari
akupun akan menjagamu, memberikan yang terbaik semampu ku

tuhan, jadikan aku pemilik kebun hati paling bahagia
dengan dirinya sebagai satu-satunya yang ku jaga.