di bulan yang menguning
aku kabarkan rindu yang membara
bukan lagi api, maaf,
senyummu telah meresap dalam senyumku
senja masih merangkak di atas tanah merahmu
hanya bunga-bunga layu seribu basah
di magrib ini ku uraikan lagi, lagi dan lagi
kalau aku bukan lagi seperti saat kau tinggalkan
jenggot mulai merambah janggut yang biasa kau terkam
tapi pipiku kembali bulat seperti dulu
ibuku yang meminta maf dimalam ketika ku marah
ku kenalkn gadis yang telah kau timang dulu.
ia yang akan menmaniku menemuimu nanti
didialah ku percayakan hidupku untuk dijaga
meski jiwaku kini berlendir da berasap penuh
tapi aku masih lelakimu, satu-satunya.
di bulan yang memerah ini
ku ucapkan salam dan harap
"berikan beliau keselamatan, keringanan,
serta cahaya di kamar sepinya"
engkau selalu di hatiku, Ibu.
-muharram, maret 10-
Mona Is Aziza dan Nofa Pelangi Senja menyukai ini.
Gemilang Imani Putri Romadhona
aku suka puisi mas ham yang ini...
9 jam yang lalu ·