Minggu, 12 April 2009

Senja,


Manisku,
apa kau masih untukku?

ketika senja aku lihat bayang
disamping ku terbang
tapi kaki mengakar dibumi
bayang itu terbang sendiri
ia selingkuh. lalu tanpa sadar kembali
bertaut dengan kaki ku mesra.

Manisku,
ketika senja aku rasa matahari lebih sendu
ia kabarkan salam pisah dengan jingga romantis
menggembungkan hatiku untuk bertanya,
apakah cinta itu datang dan pergi?

ah!
jangan lagi kau tanya, ketika
senja telah bergulir
aku rabun ayam.

tak dapat ku lihat lagi dunia
aku meraba pada tangan-tangan dingin

ah,...
aku sepi betul.
hanya berteman musik gitar mati.

10 feb, 09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan kesanmu dengan kata yang bijak.

bagi yang tidak memiliki akun bloger visa pakai pilihan anonim, tapi beri nama kamu.