Senin, 05 Oktober 2009
Keluarga Sendiri
Sesuramnya aku melihatmu
ku masih lihat pelita
mengintip dicelah gelap pojok kamar kita
berapa lama lagi matahari lahir
lelah aku merangkul kaki
tegak kepala
jinjing beban anak pinak yang belum
reda jua merintih lapar
bayi kita menangis minta terang
minta susu untuk melebur luka
dia lucu benar. perut besar
kecil kaki dan tangan. busung lapar
sayang, kita mesti bertahan
dalam badai gulita ini
kobarkan diri
pincing mata
tutup luka dengan segala ludah
sesuramnya aku melihatmu
ku masih mengintip cinta sesak
diruang hati bersama
-muharram, sept 30.09-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan kesanmu dengan kata yang bijak.
bagi yang tidak memiliki akun bloger visa pakai pilihan anonim, tapi beri nama kamu.