Minggu, 24 Oktober 2010

Bapak Pedagang Buah

bapak pedagang buah

Pak, siapa yang menolongmu

ketika gerobak buahmu lebur dimakan aspal?

ketika matahari membungkus kulitmu yang melepuh

ketika kaca melukai kakimu yang pecah-pecah

tak ada, hanya kawanan tukang becak

senasip kata mereka. sepenanggungan kata mereka


tapi kau masih saja tumbuhkan jenggotmu

masih saja ku ikuti ngaji-ngaji itu

percuma,Pak!!! mereka tak bantu

bapak! tak perlu sampai hitam keningmu

bersujud tiap hari kalau hanya 'tuk jatuh

dan jatuh lagi tiap hari.


biar kita ikut sosialis saja. kita ikut mereka yang bagi beras

kasih kita kerja. suplay kita punya perut

mereka lebih ada dari pada ke-ada-an Tuhan dan ustadnya


buah yang kemarin tak laku, biar kita bagi buat yatim

mereka lebih butuh dari pada buat selamatan 100 hari ibu

ibu sudah mati!! lupakan saja. kita yang hidup!


Pak, jangan jual buah hari ini.

satpol PP sudah mengintai

kita jual saja iman yang tak seberapa ini.

kalau perlu kita jual kebangsaan kita.

muharram-, 1 Okto 10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berikan kesanmu dengan kata yang bijak.

bagi yang tidak memiliki akun bloger visa pakai pilihan anonim, tapi beri nama kamu.