Aku ingin punya rumah
dengan Ibu yang menyiapkan sebuah peluk untukku
seseorang yang menanti kedatanganku
dengan tulus tanpa tudung hitam-putih.
Seperti apakah rumah itu?
Dengan dinding anyaman rambut
serta atap teduh matamukah?!
Sungguh jauh perjalanan menuju rumah
ketika mendekat ia menjauh
Aku ingin pulang.
Bisakah?
Tak ada peta atau penunjukka arah.
Tak ada mata yang dapat ku tanyakan kemana
Tak ada angin yang mengabarkan kutup utara atau baratdaya
Perjalan ini makin sepi saja.
Kawan dan berita hanya berlalu,
Sementara gadis-gadis lalu tersenyum gagu.
Ibu,
Wanita yang menanti kepulanganku itu
Akankah setulus rahimmu
Menampungku ribuan bulan
Tanpa bertanya apa dan bagaimana selain percaya.
dalam perjalannya akan ku ceritakan semua hidup ini.
Ibu, ada gadis manis di ujung sana.
Kan ku gandeng pulang jumpa denganmu
Semoga tak lepas ia dimakan sepiku.
Aku ingin pulang.
Muharram, 24 feb 11, entah dimana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berikan kesanmu dengan kata yang bijak.
bagi yang tidak memiliki akun bloger visa pakai pilihan anonim, tapi beri nama kamu.